Apakah teman-teman pernah diminta untuk berpidato dalam sebuah kesempatan di hadapan khalayak ramai?
Banyak dari kita yang barangkali sudah sangat familiar dengan pidato. Tidak sedikit juga dari kita yang mungkin pernah berpidato di depan orang banyak dalam kesempatan-kesempatan tertentu.
Pidato sendiri memang memiliki definisi “suatu aktivitas dimana kita menyampaikan sesuatu, baik dengan memegang teks atau tidak, ke hadapan orang-orang dalam jumlah besar dengan tujuan memberikan informasi tentang suatu hal dan meyakinkan orang-orang yang mendengarkan bahwa isi dari pidato yang kita bawakan adalah penting.”
Pada umumnya, pidato dibawakan dalam kesempatan-kesempatan resmi, seperti muktamar atau rapat besar, hari-hari besar nasional, ketika diselenggarakan lomba pidato, konferensi pers, atau acara sekolah. Acara universitas, dan masih banyak lagi.
A. Hal-Hal Esensial Yang Perlu Kita Ketahui Tentang Pidato
Sebuah pidato yang dibawakan tentunya memiliki tujuan tertentu. Tujuan dari dibawakannya sebuah pidato antara lain:
- Memberikan sapaan kepada para pendengar, yang dilakukan lewat penyampaian kalimat salam dan sapa yang ditujukan kepada para pendengar.
- Memberikan informasi, yang pastinya informasi tersebut berguna dan patut untuk diketahui oleh semua orang. Informasi yang dibagikan melalui pidato biasanya mengenai suatu hal yang bersifat penting.
- Membujuk atau mempengaruhi para pendengar, yang biasanya disampaikan lewat pidato ajakan. Pidato ajakan sifatnya persuasif yang, tentu saja, tujuannya adalah agar para pendengar terbujuk atau terpengaruh dengan informasi yang kita bawakan dalam pidato kita.
- Menghibur khalayak ramai yang mendengar. Tujuan ini terdengar sedikit asing, namun sebuah pidato yang baik adalah pidato yang mampu menghibur para pendengar sembari memberikan informasi yang dibutuhkan.
- Untuk meyakinkan para pendengar pidato, dan pidato seperti ini dapat dilakukan dalam pidato yang bersifat politik, seperti ketika akan kampanye. Hal ini bertujuan agar para pendengar yakin dan percaya dengan apa yang kita sampaikan melalui pidato kita.
Dalam penulisannya, sebuah pidato yang baik haruslah terstrukur dan tertata rapi. Nah, struktur dalam sebuah pidato yang baik terdiri dari:
- Bagian pembukaan pidato, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu: salam pembuka, ucapan penghormatan yang biasanya ditujukan kepada orang-orang penting, ucapan syukur, dan kata pengantar ke topik utama pidato.
- Bagian isi pidato, yang memuat informasi penting yang akan kita beritahukan kepada para hadirin dan alasan-alasan yang valid untuk mendukung informasi yang kita berikan tersebut.
- Bagian penutup pidato, yang berisi kesimpulan dari materi pidato yang telah kita berikan, ucapan permintaan maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan selama penyampaian pidato, dan ucapan terima kasih yang diikuti dengan salam penutup.
B. Kata-Kata yang Biasanya Digunakan dalam Penyampaian Pidato
Kita telah mengetahui pengertian, tujuan, serta struktur dari sebuah pidato. Pernahkah terpikir oleh kita kata-kata seperti apa, sih, yang digunakan dalam penyusunan sebuah pidato?
Nah, kali ini kita akan membahas kata-kata apa saja yang cenderung digunakan dalam penyusunan dan pembacaan pidato melalui rangkuman di bawah ini.
- Menggunakan Kata-Kata yang Baik dan Sopan dalam Pidato
Hal pertama yang harus kita perhatikan dalam menyusun dan membacakan sebuah pidato adalah pemilihan kata-kata yang tentunya harus baik dan mengedepankan sopan santun.
Pidato banyak dibawakan dalam acara-acara formal yang tak jarang menghadirkan orang-orang berpengaruh. Oleh karena itu, menggunakan kata-kata yang baik dan penuh sopan santun dalam pidato kita adalah kewajiban.
- Menggunakan Kata-Kata dengan Ejaan yang Baik dan Baku dalam Pidato Kita
Hal kedua dalam kata-kata yang harus kita perhatikan ketika menyusun dan membawakan sebuah pidato adalah ejaan kata-kata dan baku atau tidaknya kata-kata yang kita pilih untuk pidato kita.
Seperti yang telah disebutkan di poin pertama di atas, pidato banyak dibawakan dalam acara-acara formal. Oleh karena itu, kata-kata yang kita pilih sebaiknya menggunakan ejaan yang disempurnakan (EYD) serta baku atau formal.
Dalam memilih kata-kata yang digunakan dalam pidato, kita harus menghindari menggunakan kata-kata tidak baku dan istilah sehari-hari.
- Menggunakan Kata-Kata yang Mengandung Unsur Ajakan untuk Pidato Persuasif
Salah satu tujuan pidato adalah untuk mengajak atau menghimbau para pendengar agar memikirkan dan setuju dengan apa yang kita sampaikan dalam pidato kita, terutama ketika pidato yang kita susun dan bawakan sifatnya persuasif.
Oleh karena itu, penggunaan kata-kata yang sifatnya meyakinkan sangat bisa digunakan ketika kita menyusun dan membawakan pidato. Kata-kata yang sifatnya persuasif dan dapat kita gunakan dalam pidato adalah kata-kata yang memiliki imbuhan –lah, seperti “marilah”, “segeralah”, atau “laksanakanlah”. Pidato persuasif juga menggunakan kata-kata yang sifatnya membangun keyakinan di antara para pendengarnya.
Menggunakan kata-kata yang bersifat meyakinkan dalam sebuah pidato persuasif akan menambah keyakinan para pendengar bahwa apa yang kita sampaikan nyata adanya dan akan baik bagi para pendengar apabila mengikutinya.
- Penggunaan Kata-Kata yang Tidak Familiar di Telinga Pendengar/Penyimak Pidato
Hal keempat yang perlu kita perhatikan dalam memilih kata-kata untuk digunakan dalam pidato kita adalah kata-kata yang mungkin saja tidak familiar di telinga pendengar atau penyimak pidato.
Ketika kita akan memasukkan istilah atau kata-kata yang tidak familiar dalam pidato kita, pastikan untuk memasukkan juga pengertian singkat dari istilah atau kata-kata asing yang kita gunakan.
Dengan begitu, para pendengar atau penyimak dari pidato yang kita bawakan akan memahami apa arti dari kata-kata asing yang kita gunakan.
- Menggunakan Kata Kerja Aktif dalam Penyusunan Pidato
Hal kelima yang perlu kita perhatikan ketika menulis dan membacakan pidato adalah penggunaan kata kerja aktif.
Contoh kata kerja aktif dalam pidato yang bisa kita gunakan adalah “kita semua akan melakukan yang terbaik dalam menangani masalah ini” ketimbang menggunakan “akan dilakukan yang terbaik oleh kita semua untuk menangani masalah ini”.
Dengan menggunakan kata kerja aktif, pidato yang kita susun dan bawakan akan terdengar lebih sempurna.
- Menggunakan Kata Ganti Orang untuk Menyapa Para Pendengar Pidato
Hal keenam yang harus kita perhatikan dalam memilih kata-kata untuk pidato kita adalah penggunaan kata ganti orang untuk menyapa para pendengar atau penyimak pidato.
Daripada menggunakan kata “seseorang”, gunakanlah kata ganti orang seperti “beliau”. “ia”, “Anda”, atau “saya”.
Dengan melakukan ini, para pendengar akan tahu siapa yang disapa oleh orator dalam pidato.
Demikian hal-hal yang harus kita perhatikan ketika memilih kata-kata untuk digunakan dalam pidato kita.